Martabak Telur

Hujan lebat di kota jogja mungkin membuat sebagian dari penduduk dari kota klasik ini menjadi sedikit terbelenggu oleh rasa dingin yang cukup membuat bulu kuduk merinding. Tapi tidak dengan saya sendiri, memang awalnya terasa sangat dingin dan sedikit malas untuk melakukan kegiatan. Tak lama setelah itu, teman saya pun datang dan membawa satu bungkus martabak telur yang....wuah....masih sedikit mengeluarkan asap tipis-tipis seolah-olah menantang untuk segera disantap....wuis dahsyat.

Sambil menikmati gurihnya martabak telur, saya dan teman saya tadi sempat berdebat tentang asal usul martabak telur. Teman saya bersikeras bahwa martabak itu berasal dari negeri Indonesia tercinta ini, tapi saya rasa martabak berasal dari negara luar, sama seperti saat saya membahas donat pada artikel yang lalu. Dan kita tetap bertahan pada pendapat kita masing-masing.

Sampai pada akhirnya saya terpaksa membuka notebook dan kita berdua sepakat untuk menyerahkan perdebatan ini kepada mesin pencari tahu (seperti doraemon ya, hehehe....) atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan "GOOGLE". Dan muncul dua artikel yang membahas tentang asal usul martabak ini dengan sudut pandang yang berbeda :

Artikel 1 :

Martabak adalah sejenis makanan khas dari negeri India sejak dahulu hingga sekarang. Di Indonesia ada dua jenis martabak. Pertama adalah martabak telor, yang kedua adalah martabak terang bulan atau biasa disebut martabak manis.
Di India, martabak susunannya adalah sebagia berikut : Adonan tepung terigu yang dibentuk sebesar telur bayam, dibanting, dilebarkan diatas kaca, marmer atau seng, setelah membentuk ukuran berdiameter kurang lebih 40 cm, kemudian diisi telur/kentang dan digoreng. Setelah itu dihidangkan dengan kare kambing/gulai. Itulah aslinya martabak telur atau di India disebut moortaba.

Di negeri India, makanan lain sejenis martabak telur adalah : Nan, Roti Cane, Chappaty, Purata, Poory, Samosa. Makanan-makanan teresbut masuk pada kategori makanan sedang/ringan. Dan bisa juga menjadi menu makanan utama disana.

Kemudian bagaimana dengan martabak terang bulan/martabak manis ? jenis ini baik bentuk, isi dan rasanya sama sekali tidak ditemukan di negeri India. Makanan yang rasanya manis ini, adalah sejenis roti/kue manis cake atau pasta. Yang di hidangkan sebagai sarapan pagi /santai bersama minum kopi atau teh maupun teh susu atau yang biasa juga disebut di Malaysia namanya Teh Tarik.

Artikel 2 :

Pada sekitar awal tahun 1930-an, beberapa pemuda asal daerah lebaksiu kabupaten Tegal mengadu nasib dengan berjualan makanan atau mainan anak-anak pada setiap ada perayaan di kota-kota, seperti kota Semarang. Di kota inilah salah seorang pemuda yang bernama Ahmad bin Kyai Abdul Karim berkenalan dengan seorang pemuda berasal dari negeri India bernama Abdullah bin Hasan Almalibary.

Dari hasil persahabatan mereka, maka Abdullah diajaklah berkunjung ke kampung halaman Ahmad di desa Lebaksiu kidul kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Abdullah berkenalan dengan adik perempuan Ahmad yang bernama Masni binti Kyai Abdul Karim.

Kemudian Abdullah mempersunting Masni adik perempuan Ahmad pada tahun 1935. Abdullah atau biasa disebut Tuan Duloh adalah seorang saudagar/pengusaha pada zaman itu. Salah satu keahlian Abdullah adalah membuat makanan yang terbuat dari adonan terigu yang bernama Martabak. Didalam kisah perjalanan Abdullah ini, dari beberapa narasumber baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup diantaranya : Abdul Wahid bin Kyai Abdul Karim 85 tahun, Mawardi bin Kyai Abdul Karim 80 tahun, H. Abdul Kadir Bayasut 80 tahun (keturunan Arab), H. Katikaren Abdul Kadir 80 tahun (keturunan India), dan beberapa tokoh-tokoh lainnya membenarkan kisah tersebut diatas.

Adalah suatu kenyataan bahwa martabak yang dibuat oleh Abdullah, sangat berbeda dengan martabak yang aslinya dari India.

Heemm, ternyata martabak telur memiliki asal yang berbeda dengan tekstur pembuatan yang berbeda pula berdasarkan salnya masing-masing. Ternyata skor kita berdua seimbang alias seri. Hehehe....

0 komentar: